sahabat
masih tersisa airmataku
ketika airmatamu membentur kata-kata
yang gugup terucap dari bibirmu
nasibmu bukan nasibku
tapi nasibmu serupa dengan nasibku
kurasa aku rasa yang kau rasa
kau hiasi hidupmu dengan do'a
mengejar bahagia terjerat nestapa
setiap waktu kau ukir peluhmu seindah pelangi
setiap waktu kau sulam do'amu seindah bintang tersulam dilangit
sahabt
mari meraih pijar mata hari
ulurkan tanganmu
pasti kan kugenggam jarimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar